Selesai sudah perburuan gelar Juara Dunia MotoGP untuk musim ini. Pembalap dari tim Prima Pramac Racing, Jorge Martin, resmi menjadi Juara Dunia usai finis di podium pada balapan terakhir di GP Solidaritas.
Martin Unggul 10 Poin di Klasemen
Seperti yang diketahui, MotoGP melangsungkan balapan terakhirnya pada hari Minggu kemarin. Di klasemen Juara Dunia Pembalap, hanya ada dua pembalap yang bisa menjadi Juara. Selain Martin, ada juga pembalap Ducati, Francesco Bagnaia. Selisih poin antar keduanya sebelum balapan terakhir di GP Solidaritas adalah 24 poin.
Sekilas informasi, GP Solidaritas ini diselenggarakan di Barcelona, Spanyol. Seharusnya, GP ini bernama GP Valencia, karena balapan awalnya direncanakan berlangsung di Valencia, Spanyol. Namun, terjadi banjir di wilayah tersebut, sehingga MotoGP memutuskan memindahkan balapan ke Barcelona. Nama balapan pun diganti ke GP Solidaritas untuk menunjukkan solidaritas para pembalap terhadap korban banjir di Valencia.
Bagnaia sendiri sebenarnya tampil sensasional di GP Solidaritas. Dia berhasil memperoleh Pole, memenangkan balapan Sprint, serta memenangkan balapan utama. Namun, Martin berhasil finis di posisi tiga baik di balapan Sprint maupun balapan utama, membuat poinnya tidak bisa dikejar oleh Bagnaia. Di akhir klasemen, Martin berhasil menjadi Juara Dunia usai mengoleksi 508 poin, 10 poin lebih banyak dari Bagnaia yang duduk di peringkat kedua klasemen. Ini menjadi balasan yang sempurna dari Martin, karena di musim lalu, dia secara menyakitkan menjadi Runner-Up di belakang Bagnaia.
Sangat Emosional
Martin seperti kehilangan kata-kata usai memastikan finis di posisi tiga, yang membuatnya menjadi Juara Dunia. “Saya tidak tahu harus berkata apa, saya benar-benar terkejut,” ujar Martin, yang terlihat sangat emosional dan berusaha menahan tangis. “Pada beberapa Putaran terakhir, saya tidak bisa berkata apa-apa. Ketika melewati garis finis, saya mulai menangis sedikit. Ini sangat emosional …. Ini merupakan perjalanan yang panjang, banyak kecelakaan yang terjadi, dan seperti yang kita tahu, di Valencia, banyak yang kehilangan keluarga dan tempat tinggalnya. Gelar ini saya dedikasikan kepada mereka,” pungkas Martin.
Bagnaia sendiri juga membiarkan Martin merayakan keberhasilannya menjadi Juara Dunia saat podium, meski dia adalah pemenang balapan. Martin merayakan Juara Dunia dengan mengenakan topeng robot, lalu secara teatrikal memecahkan sebuah kotak kaca dengan jari-jarinya. Ketika kotak tersebut pecah, terlihat sebuah helm emas yang didesain untuknya.
“Saya tidak mau merusak momen Jorge. Dia pantas mendapatkan gelar Juara Dunia. Apa yang dia lakukan sepanjang musim, luar biasa,” ujar Bagnaia. Saya cuma ingin mengatakan terima kasih kepada tim saya, mereka juga melakukan pekerjaan luar biasa musim ini. Sayang sekali saya tidak bisa menjadi Juara Dunia bagi mereka. Tapi, itu lah olahraga, ada saatnya saya menang, ada saatnya saya kalah. Sekali lagi, selamat untuk Jorge, tapi, musim depan, saya akan berusaha untuk merebut gelar itu dari tangannya,” pungkas Bagnaia.
Simak informasi olahraga terbaru secara lengkap di shotsgoal.com.