Andrea Pirlo, seorang maestro lini tengah, meninggalkan masa-masa dan jejak yang tak terhapuskan selama masa baktinya bersama AC Milan.
Dari tahun 2001 hingga 2011, Pirlo menjadi jantung dari lini tengah Rossoneri, memimpin tim meraih berbagai gelar bergengsi dan memukau dunia dengan visi, teknik, dan kemampuan passingnya yang luar biasa.
Awal Mula di Milan
Kedatangan Pirlo di AC Milan pada tahun 2001 menandai awal dari era baru bagi sang pemain dan klub. Setelah kesulitan mendapatkan tempat di Inter Milan, Pirlo menemukan rumahnya di Milan di bawah asuhan Carlo Ancelotti. Ancelotti melihat potensi Pirlo sebagai seorang deep-lying playmaker dan mengubah posisinya dari seorang attacking midfielder menjadi seorang pengatur serangan dari lini tengah.
Perubahan posisi ini terbukti menjadi langkah yang brilian. Pirlo mampu memanfaatkan visi dan kemampuan passingnya yang luar biasa untuk mendikte tempo permainan dan menciptakan peluang bagi rekan-rekannya. Dia menjadi metronom lini tengah Milan, mengatur serangan dengan ketenangan dan presisi.
“Carlo Ancelotti adalah orang yang paling berjasa dalam karier saya. Dia melihat sesuatu dalam diri saya yang tidak dilihat oleh orang lain,” kata Pirlo tentang Ancelotti.
Era Kejayaan
Bersama Pirlo di lini tengah, AC Milan menikmati era kejayaan yang tak terlupakan. Rossoneri meraih berbagai gelar bergengsi, termasuk dua gelar Serie A (2004 dan 2011), satu Coppa Italia (2003), satu Supercoppa Italiana (2004), dua Liga Champions (2003 dan 2007), dua Piala Super Eropa (2003 dan 2007), dan satu Piala Dunia Antarklub (2007).
Pirlo memainkan peran kunci dalam setiap kesuksesan tersebut. Kemampuannya dalam mengatur serangan, memberikan umpan-umpan terobosan, dan mencetak gol-gol spektakuler menjadi aset berharga bagi Milan.
“Pirlo adalah pemain yang jenius. Dia memiliki visi yang luar biasa dan mampu melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh pemain lain,” kata Paolo Maldini, legenda AC Milan.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Baca Juga: Kiper Legendaris Timnas Indonesia Sentil Maarten Paes Soal Kartu Kuning
Momen-Momen Ikonik
Selama 10 tahun membela AC Milan, Pirlo menciptakan banyak momen ikonik yang akan selalu dikenang oleh para penggemar Rossoneri. Salah satu momen yang paling tak terlupakan adalah penampilannya di final Liga Champions 2003 melawan Juventus. Dalam pertandingan tersebut, Pirlo tampil gemilang dan membantu Milan meraih gelar juara melalui adu penalti.
Momen ikonik lainnya adalah gol tendangan bebasnya yang spektakuler ke gawang Palermo pada tahun 2007. Gol tersebut menjadi bukti dari kemampuan Pirlo dalam mengeksekusi bola-bola mati dengan presisi tinggi.
“Gol itu adalah salah satu gol terbaik yang pernah saya cetak. Saya sangat senang bisa membantu tim meraih kemenangan,” kata Pirlo tentang gol tersebut.
Kolaborasi dengan Para Legenda
Selama membela AC Milan, Andrea Pirlo menjalin kemitraan erat dengan sejumlah legenda sepak bola yang mengukir sejarah bersama Rossoneri. Ia berkesempatan bermain dengan ikon sepak bola seperti Paolo Maldini, Alessandro Nesta, Gennaro Gattuso, Clarence Seedorf, Kaka, dan Andriy Shevchenko, nama-nama yang telah memberikan kontribusi besar dalam kesuksesan Milan di era keemasan mereka.
Kombinasi keterampilan luar biasa, kecerdasan taktikal, dan chemistry yang kuat di antara para pemain ini menciptakan harmoni yang sempurna di lapangan. Pirlo, dengan visi permainannya yang luar biasa, menjadi motor penggerak lini tengah Milan, sementara rekan-rekannya memberikan keseimbangan dalam bertahan dan menyerang.
Demikian informasi terbaru seputar, maestro lini tengah, masa-masa Andrea Pirlo bersama AC Milan, yang telah di berikan oleh SPORT LUFF.